Senin, 16 April 2012

8 Jalur Menuju Keberlimpahan..


Memang, perihal keberlimpahan akan selalu menyita perhatian. Membuka mata dan telinga siapa saja. Yah, sah-sah saja. Namun bagaimana dengan keberkahan? Ketahuilah, berikut ini adalah jalur-jalur cepat menuju keberlimpahan dan keberkahan :

-Miliki pembeda (Differentiation) dan pengali (Leverage). Karena sesungguhnya, Differentiation X Leverage = Success.
-Miliki keahlian memasarkan. Apakah memasarkan gagasan, barang, jasa, dan lain-lain.
-Miliki relasi yang luas. Di mana 80 persen relasi di bidang utama dan 20 persen relasi di bidang lainnya.
-Fokus pada satu bidang dan jangan tergoda dengan ‘mainan baru’. Sampailah bidang itu menghasilkan dan bisa ditinggalkan.
-Segerakan pekerjaan dan tunda kesenangan. Inilah bedanya pemenang dengan pecundang.
-Miliki pembimbing yang teruji, tegas, dan tulus. Bilamana salah satu sifat tidak terpenuhi, kemungkinan hasilnya akan biasa-biasa saja.
-Miliki sumber rezeki harian dan rezeki harimau. Istilah kerennya, passive income dan massive income.
-Terapkan 7 Keajaiban Rezeki dan Keajaiban Ke-8. Sepenuhnya, jangan setengah-setengah.

...

Penjelasan :

Pembeda (Differentiation) : Maksudnya adalah Bab Pembeda Abadi di Buku 7 Keajaiban Rezeki.

Pengali  (Leverage) : Maksudnya adalah Guru. Leverage itu bisa juga berupa pembimbing, tim, network atau jaringan, sumber daya, sistem dan peralatan. Pada intinya, leverage atau daya ungkit itu erat kaitannya berhubungan dengan pihak lain.

Passive Income : saham, reksadana, surat berharga, properti, bisnis, berkebun emas, bisnis internet, MLM, waralaba/franchise, royalti menulis buku, options trading, bermain suku bunga bank, dll.

Massive Income : adalah pendapatan yang diperoleh dalam jumlah besar dalam satu waktu. Massive Income fokus nilai tambah dan faktor kali.

Sumber : Percepatan Rezeki – Ippho Santosa, Halaman 31.

Sabtu, 14 April 2012

Sedekah Dapat Mengubah Takdir..

Malaikat pun bisa diatur dengan uang :


(Oleh : Ippho Santosa)

Dahulu, Nabi Ibrahim (Abraham) pernah diberitahu oleh Malaikat Maut bahwa sahabatnya –seorang pemuda- akan meninggal keesokan harinya. Yah, itulah takdirnya. Ternyata, pada keesokan harinya si pemuda itu masih hidup dan terus hidup sampai di usia 70 tahun. Ada apa gerangan?

Setelah menyimpan keheranannya sekian lama, akhirnya Nabi Ibrahim menanyakan penyebabnya kepada Malaikat Maut. Maka dijawablah oleh Malaikat Maut, “Memang, aku hendak mencabut nyawanya. Namun, malam itu ia menyedekahkan setengah hartanya. Lalu Allah pun mengubah takdirnya. Allah memanjangkan umurnya.” Wah!

Kejadian kurang-lebih serupa juga pernah terjadi di zaman Nabi Muhammad. Dikisahkan, seorang tukang kayu akan dipatuk ular dan ditakdirkan meninggal karena patukan itu. Ternyata, pada hari itu ia tidak jadi dipatuk ular dan tidak jadi meninggal. Usut punya usut, di perjalanan ia menyedekahkan makanan miliknya satu-satu nya.

Buka mata anda lebar-lebar. Perhatikan baik-baik. Dengan izin Allah, rupa-rupanya sedekah dapat mengubah takdir. Sedekah dapat memanjangkan umur. Sedekah dapat menghentikan Malaikat Maut. Dengan kata lain, ternyata Malaikat Maut pun bisa ‘diatur’ dengan uang. Hehehe! Caranya, tentu saja dengan bersedekah, bukan dengan menyogok!

Apabila ditinjau dari sisi ilmiah, sebenarnya kejadian ini sangatlah mungkin. Seorang pakar bernama Dr. Stephen Post menyimpulkan dengan lugas dan tegas di bukunya, “Sifat dermawan itu menyehatkan dan memanjangkan umur. Bahkan, dua kali lebih menyehatkan daripada Aspirin.” Belum lagi dari segi hormon endorfin. Dan bukti-bukti ilmiah lainnya dapat anda simak di buku kami sebelumnya.

Konon, setiap pagi ada dua malaikat yang berseru. Yang satu berseru, “Ya Tuhan, karuniakanlah balasan kepada orang yang bersedekah.” Yang satu lagi berseru, “Musnahkanlah orang yang enggan bersedekah.” Itu artinya, para malaikat berpegang teguh pada prinsip, “Maju tak gentar, membela yang bayar.” Maksudnya, membela yang bersedekah. Hehehe!

Sumber : Percepatan Rezeki – Ippho Santosa, Halaman 59. 

Jumat, 13 April 2012

Zakat Itu Penting..

Ketika harta tidak diproteksi :


(Oleh : Ippho Santosa)

Zakat. Ternyata ini jauh lebih penting daripada sedekah. Maksud kami, zakat harta bukan sekadar zakat fitrah. Dan beginilah pesan Nabi, “Bila engkau mempunyai 200 dirham dan sudah mencapai waktu setahun, maka zakatnya adalah 5 dirham,” Dengan kata lain, 1/40 atau 2,5 persen. (Di kitab suci, kadang kata ‘zakat’ ditulis dengan ‘sedekah’. Untuk membedakan, silakan lihat tafsir dan tanya pengelola zakat terdekat.)

-Ingatlah, sedekah itu sunnah, sedangkan zakat itu wajib, bahkan salah satu Rukun Islam.
-Ingatlah, sholat tidak akan diterima, selagi zakat belum dikeluarkan. Begitu pula sebaliknya. Ini merujuk pada perintah serangkai antara mendirikan sholat dan membayar zakat.
-Ingatlah, walaupun anda telah bersedekah 10 persen, namun itu tidak dapat menggantikan zakat yang 2,5 persen. Persis seperti sholat tahajjud 12 rakaat, yang tidak menggantikan sholat subuh yang 2 rakaat. Tambahan lagi, anda tidak dapat mengubah niat untuk amalan yang telah berlalu.
-Banyak yang merasa telah membayar zakat, padahal baru zakat fitrah, belum zakat harta.
-Banyak yang merasa tidak harus membayar zakat, karena menganggap dirinya bukan orang kaya, padahal tidak begitu.
-Yang jelas, zakat itu semacam proteksi dan sedekah itu semacam investasi.
-Yang jelas juga, zakat itu tertentu jumlahnya, tertentu waktunya, tertentu pemberinya, dan tertentu penerimanya. Beda dengan sedekah. Terkait ini, silakan tanya pengelola zakat terdekat. Terlalu panjang untuk diulas dan dikupas di sini.

Di Indonesia, konon di antara sekian juta orang wajib zakat, ternyata baru 24 persen yang berzakat. Hati-hati, apabila sudah cukup setahun, ternyata harta tidak juga kita zakatkan, yah lihat saja, seringkali harta kita itu tetap musnah. Betul sekali, musnah!

-Mungkin barang kita hilang.
-Mungkin keluarga kita kena musibah.
-Mungkin anak kita jatuh sakit.
-Mungkin bisnis kita rugi.
-Mungkin karier kita mentok.
-Mungkin keluarga kita resah ketika menikmati harta tersebut.
-Dan ‘mungkin-mungkin’ lainnya.
-Coba bayangkan. Tanpa zakat, harta tetap musnah, dosa didapat, dan pahala tidak didapat. Jadi, tekor tiga kali!
-Coba juga bayangkan. Dengan zakat, harta terpelihara, dosa terhindari, dan pahala tercapai. Jadi, untung tiga kali! Hm, pilih mana?

Yap, sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang diamalkan. Sebaik-baik harta adalah harta yang disedekahkan. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat.

Sumber : Percepatan Rezeki – Ippho Santosa, Halaman 92.

Rabu, 11 April 2012

IQ Finansial..


(Oleh : Denni Pascasakti)

Saya mencoba merenungkan dalam hati dan bertanya,”Apakah uang dapat membuat kita menjadi orang yang kaya?” Sudah 1 bulan belakangan ini ,setiap harinya saya justru membaca buku-buku mengenai ekonomi management .Akhirnya saya menemukan dua referensi buku yang cukup bagus. Buku pertama berjudul “Rich Dad Poor Dad yang ditulis oleh Robert T Kiyosaki.” ,Buku kedua berjudul “Unlimited Wealth yang ditulis oleh Bong Chandra.” Dan di dalam tulisan saya kali ini, saya akan memasukkan beberapa artikel dari buku tersebut.

...

Saya kembali teringat beberapa tahun yang lalu saya sedang mengerjakan proyek di Tarakan , Kalimantan Timur. Ketika waktu senggang, datang seorang pekerja freelance lulusan SMA yang menceritakan pengalaman nya mengenai uang.

Saya masih percaya bahwa yang dinamakan guru bukan hanya orang yang bergelar Profesor atau Doktor. Justru orang2 lulusan SMA bahkan tukang ojek atau tukang sapu, mereka juga seorang guru, YA .. mereka adalah guru kehidupan.

Teman saya tersebut mulai menceritakan pengalaman nya mengenai uang,”Dulu saya pernah mengerjakan proyek di Brunei. Ada tiga orang Freelance Saya (Pak A), kemudian Pak B, dan Pak C. Proyek disana cukup panjang , hampir 1 tahun kami tidak sempat pulang ke rumah menemui istri. Setiap hari yang dilihat cuma hutan dan rawa-rawa, namun karena kami bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga, kami tidak pernah mengeluh.”

“Setelah proyek 1 tahun tersebut berakhir, tibalah tanggal yang dinanti nanti (beliau tersenyum, dan saya mengerti yang dimaksud adalah tanggal gajian). Kerja keras selama hampir setahun tersebut dibayar dengan salary yang cukup memuaskan. Saya ( Pak A ), Pak B, dan pak C mendapatkan gaji yang sama sebesar 90 juta.

Ketika 3 tahun kami tidak bertemu, akhirnya kami bertiga dipertemukan kembali dan mulai menceritakan pengalaman masing masing mengenai uang 90 juta yang pernah didapatkan dari kerja keras selama 1 tahun.

Saya ( Pak A ) = Saya sekarang bersyukur sekali, karena uang tersebut hampir seluruhnya saya belikan tambak di daerah Kaltim. Kemudian sisanya saya belikan bibit seperti ikan dan udang. Tanpa terasa setelah 3 tahun, modal saya dulu sudah kembali. Apalagi ketika panen besar, saya bisa menjual puluhan kg kepiting, dan udang yang cukup laku di pasaran dengan harga tinggi. Jadi walaupun sedang tidak ada panggilan proyek, saya masih ada pemasukan dari usaha tambak.

Pak B = Wah pak A beruntung sekali, kalau saya ketika saya sampai di rumah, istri saya minta dibelikan mobil , katanya sih supaya kemana mana gag kepanasan dan kehujanan, dan salah satu alasan nya supaya menaikkan gengsi, karena tandanya kita udah mampu membeli mobil sedangkan tetangga2 lain masih banyak yang naik motor.

Tapi saat ini, ketika tidak ada panggilan proyek, saya gag ada pemasukan pak , bingung mau usaha apa. Jadi sampai sekarang saya masih pinjam uang ke beberapa tetangga . Rencananya kalau utang kami udah numpuk, ini mobil mau saya jual saja.

Pak C = Kalau saya , seluruh uang saya tabung di bank. Tapi gag tau kenapa, semakin saya simpan, saya semakin berkeinginan untuk membelanjakan nya. Sekarang uang di bank tinggal ¼ nya, dan kalau saya lihat bunga nya setelah 3 tahun, yang ada justru potongan yang semakin membesar.

Saya pernah membandingkan, 90 juta 3 tahun yang lalu dibanding 90 juta saat ini jika saya simpan di bank, nilainya berbeda jauh. Karena ada factor inflasi yang menyebabkan harga2 semakin melambung tinggi.

Dari ketiga cerita diatas, mungkin sedikit menjawab pertanyaan saya mengenai ,” Apakah uang dapat membuat kita menjadi orang yang kaya?”

How About Credit Card ? :

Beberapa bulan lalu heboh mengenai beberapa pelanggan kartu kredit yang didatangi Penagih uang yang meneror keluarga pemilik kartu kredit kemudian ada yang sampai dipukuli karena tagihan yang belum dibayar.

Saya cukup penasaran mengenai isu kartu kredit ini dan mencoba bertanya kepada senior saya di kapal yang memiliki 3 kartu kredit namun belum pernah sekalipun didatangi oleh penagih hutang. Beliau menceritakan pengalaman nya,”Denni, Kartu kredit itu bisa sebagai penolong kita, bisa juga sebagai perangkap bom waktu yang bisa membawa pemilik kartu kredit terbuai dalam penggunaan nya.

Banyak pengguna kartu kredit dalam sebulan tagihan belanja nya mencapai 10 juta Rupiah, padahal gaji nya dalam sebulan hanya 3 juta Rupiah. Aneh bukan ? Kartu kredit memang bisa dibayar dengan tagihan minimal. Dalam kasus diatas, pemegang kartu bisa membayar hanya 2 juta rupiah walaupun tagihan belanjanya 10 juta rupiah dalam sebulan. Tapi itulah Jebakan dan Perangkapnya !!

Semakin kita membayar minimal, semakin banyak tagihan kita, dan bunganya semakin besar!. :

Maka dari itu jangan heran apabila dalam 2 tahun , tanpa kita sadari, tagihan kartu kredit bisa mencapai 30 juta rupiah dan kita dengan kurang tanggap berkata,”Lho kok bisa ? saya kan sebulan hanya kurang membayar 1 juta, Kenapa sekarang jadi 30 Juta?”

Ya.. Jawaban nya adalah BUNGA! , dan perilaku salah yaitu Besar pasak daripada tiang yang membuat seseorang terperangkap, dan mereka hanyalah gali lubang dan tutup lubang.

Solusinya : Kalau Tagihan belanja sebulan 10 juta, maka bulan itu bayarlah 10 juta. Kalau gaji anda sebulan 3 juta, maka belanjalah yang seperlunya, dan jangan lebih besar dari pemasukan anda.Okey!

Dengan memberi, kita akan mendapatkan yang LEBIH BESAR :

Dalam buku Bong Chandra, beliau mengatakan bahwa memberi kepada orang tidak mampu itu bagi kita sendiri seperti selang air, Semakin banyak memberi maka akan semakin besar yang kita dapatkan. Beberapa orang was-was ketika memberi 1/10 dari pendapatan nya sebulan, ia pasti tidak akan dapat mencukupi kebutuhan nya.

Namun saya sudah mengamati di kehidupan sekitar, orang yang sangat kaya justru orang yang paling sering dalam beramal. Ada seseorang di komplek perumahan saya yang merupakan orang terkaya. Beliau menggunakan uangnya justru untuk membangun sekolah dan membuat beasiswa yang diperuntukkan bagi kalangan tidak mampu. Dan ketika saya amati, bisnis usahanya bukan semakin bangkrut, namun justru semakin besar.

Karena semakin banyak memberi, semakin besar yang didapatkan.

...

Di sinetron sehari hari juga kita selalu dipertontonkan adegan orang orang kaya yang menyiksa pembantunya, memukuli supirnya, dll. Sehingga terbentuk anggapan bahwa orang kaya itu pasti sombong dan jahat. Namun Bong Chandra mengatakan bahwa ,”Orang yang kaya itu memang sombong, mereka tidak mau berbagi kepada orang lain. TETAPI lihatlah orang yang sangat kaya , mereka justru rendah hati dan senang beramal kepada yang membutuhkan.

The LAST…

Setelah membaca beberapa buku, mendengarkan cerita pengalaman dari guru kehidupan. Saya mulai berfikir bahwa uang tidak akan membuat kita kaya, karena uang sifatnya hanya sementara. Banyak orang yang di umur 30 tahun kaya raya, namun justru jatuh miskin di umur 50 tahun.

Jawaban yang saya dapatkan untuk membuat membuat seseorang menjadi kaya adalah WAKTU dan PENGETAHUAN. Ya… WAKTU karena orang tersebut bisa mengambil waktu sejenak untuk berfikir agar tidak terjebak dalam kehidupan. dan PENGETAHUAN yang membuat seseorang bisa mengatur uang menjadi kekayaan bukan kemiskinan. Dan Percayalah bahwa PENGETAHUAN tidak akan pernah habis dan bersifat kekal.

Sumber :
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/07/30/can-the-money-make-you-become-rich/

www.dennipasca.blogspot.com

Selasa, 03 April 2012

Investasi Leher keatas atau Leher kebawah ?..


(Oleh : Tung Desem Waringin)

Pertama-tama berinvestasilah dalam pendidikan. (Robert T. Kiyosaki)

Dikatakan oleh Robert T. Kiyosaki bahwa kita mempunyai kekuatan pilihan tentang apa yang kita letakkan dalam otak kita. Apabila sebagian besar waktu kita gunakan untuk hal-hal yang penting maka kita akan menghasilkan hal-hal yang penting. Apabila sebagian  besar waktu kita curahkan untuk hal-hal yang tidak penting, maka kita akan mendapatkan hal-hal yang tidak penting juga. Kita bisa memilih melihat TV sepanjang hari (sinetron sepanjang hari) atau menghadiri kelas perencanaan finansial, bisakah anda bayangkan bila kita mencurahkan waktu 2000 jam setahun (waktu yang sangat banyak) untuk menonton film kartun, jadi apakah kita?….(seperti kartun!!).

Dalam kenyataannya, satu-satunya  Aset Nyata  yang kita miliki adalah  pikiran kita, alat yang paling kuat dan melekat di diri kita.  90% penduduk membeli TV tapi hanya  10% yang membeli buku, kaset-kaset tentang investasi. Kebanyakan orang lebih memilih membeli investasi daripada berinvestasi lebih dulu dalam belajar cara berinvestasi.

Robert Kiyosaki menginvestasikan US$ 385 untuk mengikuti seminar 3 hari tentang bagaimana membeli real estate tanpa uang muka sama sekali di tahun 1973, dan seminar itu menghasilkan US$ 2 juta. Dan karena satu seminar tersebut, Robert Kiyosaki tidak perlu bekerja selama sisa hidupnya. Rata-rata orang kalau ditanya mana yang menghasilkan uang lebih banyak? Leher keatas atau leher kebawah? Sebagian besar menjawab leher keatas, tapi ketika mereka ditanya berapa besar dana, waktu, tenaga, pikiran yang dicurahkan untuk investasi leher keatas, mereka bilang sangat sedikit atau tidak pernah sama sekali.

Saya pribadi terus investasi (beli buku, kaset, seminar) untuk terus meningkatkan diri dan merupakan komitmen pribadi untuk constant and never ending improvement. Buku yang paling mahal yang pernah saya beli, satu buku harganya US$400, dari buku ini menghasilkan puluhan ribu dollar dan masih berlanjut. Seminar paling mahal yang pernah saya hadiri adalah US$ 13.500, dari seminar ini merubah semua arah dari hidup saya, dan menghasilkan ratusan ribu dollar dan masih berlanjut.

Apabila anda ingin merubah hidup, ada 2 hal yang akan merubah hidup anda, yaitu :

1.  Apapun yang dimasukkan dalam otak kita.
2.  Siapa yang kenal kita.

Untuk penjelasan kedua, siapa yang kenal kita, akan dibahas dalam tips selanjutnya. Saran saya segera mulai berinvestasi dalam pendidikan !

Sekarang!

...

-Ayah miskin Robert Kiyosaki sering kembali ke sekolah, dia kuliah di Chicago, Northwestern Stanford. Selesai sekolah dia sangat bersemangat dan mengharapkan promosi serta naik gaji karena telah sekolah lagi. Kenyataannya tidak seindah itu.
-Ayah kaya Robert Kiyosaki pergi ke seminar, Dia berkata, “Kamu pergi ke sekolah kalau kamu ingin menjadi karyawan yang lebih baik atau profesional yang lebih baik seperti dokter, pengacara, atau akuntan. Kalau kamu tidak peduli dengan gelar, promosi, atau jaminan kerja, pergilah ke seminar. Seminar adalah untuk orang-orang yang menginginkan hasil finansial yang lebih bagus dibanding promosi pekerjaan atau jaminan kerja yang meningkat.”

-Bila menyangkut soal uang, kebanyakan orang mempunyai satu formula dasar yang mereka pelajari dari sekolah. Dan itu adalah bekerja untuk uang. Resep yang saya lihat menonjol di dunia adalah bahwa setiap hari jutaan orang bangun pagi dan pergi bekerja, mendapatkan uang, membayar rekening/tagihan, mencocokkan saldo, membeli beberapa dana bersama, dan kembali bekerja. Itu adalah formula atau resep dasar.
-Jika anda letih dengan apa yang anda lakukan atau anda tidak menghasilkan cukup uang, ini hanyalah soal mengubah formula lama menjadi formula yang dapat menghasilkan uang bagi anda. Dalam dunia sekarang yang berubah cepat bukan lagi seberapa banyak yang mereka ketahui, yang mereka perhitungkan, karena seringkali yang anda ketahui sudah kuno atau usang, tapi yang penting seberapa cepat anda belajar. Keterampilan ini tidak ternilai. Tidak ternilai dalam menemukan resep atau formula yang lebih cepat untuk menghasilkan uang.

...

Rencana Menjadi Kaya :

Jika Anda mau membangun rumah maka sebagian orang akan memanggil arsitek dan arsitek itu bersama anda membuat rencana. Tetapi ketika orang yang sama memulai membangun kekayaan mereka merencanakan masa depan, mereka tidak pernah mendesign rencana financial untuk hidup mereka. Mereka tidak mempunyai garis besar rencana kerja untuk menjadi kaya. Bahkan banyak orang tidak mempunyai rencana, mereka hanya menjalani hidup saja dan hanya bermimpi sewaktu-waktu mereka akan menjadi kaya. Banyak juga orang yang menggunakan satu-satunnya jurus andalan, yaitu merencanakn untuk bekerja keras dan mereka tidak pernah kaya. Karena apa yang mereka kerjakan sekeras apapun memang tidak memungkinkan mereka untuk menjadi kaya.

Ada juga orang yang mempunyai rencana yang lambat untuk manjadi kaya, rencana tersebut yaitu bekerja keras dan menabung. Dengan mengikuti rencana tersrbut maka jutaan orang akan menghabiskan hidupnya dengan memandang keluar jendela dari kereta mereka yang lambat atau dari mobil mereka yang terjebak dari kemacetan lalu lintas menyaksikan limosin, helikopter, pesawat jes perusahaan, rumah-rumah mewah.

Dan yang paling menyedihkan ada juga orang yang mempunyai rencana untuk menjadi miskin. Begitu banyak orang mengucapkan kata-kata seperti ayah Robert Kiyosaki “Ketika saya pension, maka penghasilan saya akan berkurang”. Dengan kata lain mereka merencanakan untuk bekerja keras seumur hidup hanya untuk menjadi miskin.

Ide bekerja seumur hidup, menabung, dan menaruh uang dalam rekening pension merupakan rencana yang sangat lambat, Rencana ini bagus dan masuk akal oleh 90% orang tetapi bukan rencana bagi orang yang ingin pension muda dan pension kaya.

Berikut adalah beberapa ide tentang cara untuk membangun rencana yang lebih cepat :

1. Pilih strategi keluar anda terlebih dahulu. Kita harus mulai dari yang akhir, seperti yang dikatakan oleh Steven R.Covey dalam bukunya Steven Habits. Jadi kita harus menentukan dulu umur berapa kita ingin pension, berapa banyak uang yang kita miliki saat itu, atau berapa banyak pasif income kita pada waktu kita pensiun. Kemudian dalam logika saya sendiri maka kita harus :

2. Cari bidang apa yang kita sukai atau mungkin kita akan suka yang bisa menghasilkan seperti yang kita tentukan sebelumnya. Apabila apa yang kita kerjakan sekarang tidak memungkinkan kita mencapai impian tersebut. Let It Go!

3. Kita cari orang yang yang sudah berhasil mencapai impian kita untuk diajak kerja sama atau belajar kepada orang tersebut.

4. Gunakan factor kali atau leverage. Maksudnya kita bisa menggunakan RICE (Risources, Ide, Contact, Expertise) dari orang lain.

Dikatakan oleh Robert G Allen, dalam buku one minute millionaire, ada 4 gunung kekayaan, yakni Bisnis, Properti, Saham dan Internet.

Sumber : Tung Desem Waringin