Minggu, 27 Maret 2011

Manajemen Motivasi..


.......................................................................................................................
IMPIAN :

Pondasi kesuksesan adalah impian yang kita miliki. Setiap orang yang telah sukses pasti diawali dengan impian. Membangun impian dapat diibaratkan seseorang yang sedang membangun sebuah rumah. Awalnya kita harus membangun pondasi yang kokoh agar bila terjadi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau lainnya yang mengakibatkan rumah yang kita bangun retak dan rusak, kita dapat membangunnya kembali. Begitu pula halnya bila kita sedang berusaha mewujudkan impian yang kita miliki. Jika impian yang kita tanamkan sudah melekat sedemikian kuatnya dalam diri kita, kita akan siap untuk bangkit kembali jika seandainya kita mengalami kegagalan.

Impian setiap orang berbeda satu sama lainnya ada yang memimpikan ingin memiliki penghasilan yang lebih besar, rumah yang mewah, kendaraan yang baik, jalan-jalan ke luar negri, membahagiakan kedua orang tua, ataupun kehidupan yang lebih baik. Mereka semua mengejar impiannya dengan bekerja keras dari pagi hingga larut malam hanya untuk mendapatkan impiannya tersebut tetapi banyak dari mereka yang pada akhirnya mati, tidak memiliki uang pada usia tua, mencari pekerjaan pada usia tua, dan menjalani masa pensiun dengan tidak tenang.

Ada perbedaan orang kaya dan orang miskin dalam mendapatkan uang, banyak sekali yang tidak diketahui oleh orang miskin tentang cara-cara orang kaya untuk menghasilkan uang dan bebas finansial.
Ada 3 cara yang akan membuat seseorang memiliki penghasilan yang besar dan bebas finansial yaitu :
1. Pendidikan.
2. Internet.
3. Network Marketing.
.......................................................................................................................
CACAT FISIK :

Banyak yang bisa kita ambil pelajaran dari orang yang memiliki cacat fisik, John memiliki cacat fisik sejak dari lahir, ia lahir tanpa memiliki kedua tangan, tetapi sejak John masih kecil hingga dewasa ia selalu hidup mandiri dalam melakukan banyak sesuatu kegiatan seperti memasak, mengendarai kendaraan, makan, bekerja, berbelanja dan ia selalu BISA dalam melakukan berbagai hal yang ia inginkan meskipun terkadang itu sulit untuk dilakukannya.

Ini memberikan pelajaran kepada kita yang memiliki fisik sempurna bahwa fisik cacat pun bisa melakukan berbagai macam hal yang ia inginkan, apalagi kita yang memiliki fisik sempurna, kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang dan kita tidak boleh untuk mudah putus asa dalam menghadapi kehidupan ini.
.......................................................................................................................
Bondan Prakoso & Fade 2 Black - Sang Juara :

B:
Usaplah keringat yang mengalir membasahi keningmu
Angkatlah ke atas dagumu yang tertunduk layu
Jangan menyerah..jangan mengalah
Bangunkan, bangkitkan semangat juangmu hingga membara
Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya
Barbanggalah karena kau adalah..SANG JUARA!!!

Titz:
Kau luapkan energi terhebatmu
Terangi bumi dengan peluh semangatmu
Hadirkan buih keringat, basuhi raga
Basahi kulit, basahi jiwa, lalu busungkan dada

Lezz:
Keringat adalah hasil…
Jerih payahmu terbayar dengan semangat yang kau ambil
Terbang tinggi menuju awan
Di mana kau bisa lupakan semua lawan

Santoz:
Stiap langkah, stiap jiwa di tiap langkah
Mulai bercerita wakilkan semua mimpi-mimpi yang tenggelam
Siap menantang bumi
Dan..KAU ADALAH PEMENANG!!

B:
Bangunkan, bangkitkan semangat juangmu hingga membara!!
Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya
Berbanggalah karena kau adalah..SANG JUARA!!
Yeah… SANG JUARA!! SANG JUARA!!
Owh..SANG JUARA!! Yeah… SANG JUARA!!

Buat apa menangis, jika masih ada senyum
Buat apa kau mundur, kawan.. jika hidup berjalan maju
Bila kau terjatuh, sgera bangkit dan bangun
Pusatkan fikiran dan tetap melaju
F ke O dan K ke U..S
FOKUS, konstan! Tetap lihat ke depan, kawan
Genggan erat pegangan, lihatlah titik tuju
Raih pusat sasaran, jadilah nomer satu

Bangun dan bangkitkan semangat juangmu hingga membara!!
Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya

B:
Jangan menyerah.. jangan mengalah..
Berbanggalah.. karena kau adalah.. SANG JUARA!

Senin, 21 Maret 2011

Ayah Juga Lupa - W. livingstone Larned..


Dengar, Nak: Ayah mengatakan ini pada saat kau terbaring tidur, sebelah tangan kecil merayap dibawah pipimu dan rambutmu yang keriting pirang lengket pada dahimu yang lembab. Ayah menyelinap masuk seorang diri ke kamarmu. Baru beberapa menit yang lalu, ketika Ayah sedang membaca koran di ruang perpustakaan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa. Dengan perasaan bersalah Ayah datang masuk menghampiri pembaringanmu.

Ada hal-hal yang Ayah pikirkan, Nak: Ayah selama ini bersikap kasar kepadamu. Ayah membentakmu ketika kau sedang berpakaian hendak pergi ke sekolah karena kau cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk. Lalu Ayah lihat kau tidak membersihkan sepatumu. Ayah berteriak marah tatkala kau melempar beberapa barangmu ke lantai.

Saat makan pagi Ayah juga menemukan kesalahan. Kau meludahkan makananmu. Kau menelan terburu-buru makananmu. Kau meletakkan sikumu di atas meja. Kau mengoleskan mentega terlalu tebal di rotimu. Dan begitu kau baru mulai bermain dan Ayah berangkat mengejar kereta api, kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru, "Selamat jalan Ayah!" dan Ayah mengerutkan dahi, lalu menjawab "Tegakkan bahumu!"

Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari. Begitu Ayah muncul dari jalan, Ayah segera mengamatimu dengan cermat, memandang hingga lutut, memandangmu yang sedang bermain kelereng. Ada lubang-lubang pada kaus kakimu. Ayah menghinamu di depan kawan-kawanmu, lalu menggiringmu untuk pulang ke rumah. Kaus kaki mahal -- dan kalau kau yang harus membelinya, kau akan lebih berhati-hati! Bayangkan itu, Nak, itu keluar dari pikiran seorang Ayah!

Apakah kau ingat, nantinya, ketika Ayah sedang membaca di ruang perpustakaan, bagaimana kau datang dengan perasaan takut, dengan rasa terluka dalam matamu? Ketika Ayah terus memandang koran, tidak sabar karena gangguanmu, kau jadi ragu-ragu di depan pintu. "Kau mau apa?" semprot Ayah.

Kau tidak berkata sepatah pun, melainkan berlari melintas melompat ke arah Ayah, kau melemparkan tanganmu melingkari leher dan mencium Ayah, tangan-tanganmu yang kecil semakin erat memeluk dengan hangat, kehangatan yang telah Tuhan tetapkan untuk mekar di hatimu dan yang bahkan pengabaian sekali pun tidak akan mampu melemahkannya. Dan kemudian kau pergi, bergegas menaiki tangga.

Nah, Nak, sesaat setelah itu koran jatuh dari tangan Ayah, dan satu rasa takut yang menyakitkan menerpa Ayah. Kebiasaan apa yang sudah Ayah lakukan? Kebiasaan dalam menemukan kesalahan, dalam mencerca -- ini adalah hadiah Ayah untukmu sebagai seorang anak lelaki. Bukan berarti Ayah tidak mencintaimu; Ayah lakukan ini karena Ayah berharap terlalu banyak dari masa muda. Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun Ayah sendiri.

Dan sebenarnya begitu banyak hal yang baik dan benar dalam sifatmu. Hati mungil milikmu sama besarnya dengan fajar yang memayungi bukit-bukit luas. Semua ini kau tunjukkan dengan sikap spontanmu saat kau menghambur masuk dan mencium Ayah sambil mengucapkan selamat tidur. Tidak ada masalah lagi malam ini, Nak. Ayah sudah datang ke tepi pembaringanmu dalam kegelapan, dan Ayah sudah berlutut di sana, dengan rasa malu!

Ini adalah sebuah rasa tobat yang lemah; Ayah tahu kau tidak akan mengerti hal-hal seperti ini kalau Ayah sampaikan padamu saat kau terjaga. Tapi esok hari Ayah akan menjadi Ayah sejati! Ayah akan bersahabat karib denganmu, dan ikut menderita bila kau menderita, dan tertawa bila kau tertawa. Ayah akan menggigit lidah Ayah kalau kata-kata tidak sabar keluar dari mulut Ayah. Ayah akan terus mengucapkannya kata ini seolah-olah sebuah ritual: "Dia cuma seorang anak kecil -- anak lelaki kecil!

Ayah khawatir sudah membayangkanmu sebagai seorang lelaki. Namun, saat Ayah memandangmu sekarang, Nak, meringkuk berbaring dan letih dalam tempat tidurmu, Ayah lihat bahwa kau masih seorang bayi. Kemarin kau masih dalam gendongan ibumu, kepalamu berada di bahu ibumu. Ayah sudah meminta terlalu banyak, sungguh terlalu banyak.
..........................................................................................................................
Sumber :
http://eaglesspirit.blogspot.com/2008/05/ayah-juga-lupa.html

Kecerdasan Emosi..


Kecerdasan Emosi :

Syukur..

Tenang..

Sabar..

Fokus..

Bahagia..

Harapan..

Semangat..

Yakin..

Rileks rasa cukup..

Syukur kenangan manis..

Optimisme..

Perasaan positif..
..........................................................................................................................
Emosi Buruk : Takut, Marah, Cemas, Keluh, Sesal, Dendam, Perasaan negatif, Selalu mengeluh dan menyalahkan keadaan, Mencari-cari kesalahan orang, Mudah mengkritik orang tanpa alasan, Selalu mengeluarkan kata-kata yg negatif..
..........................................................................................................................
IQ (kecerdasan otak) hanya mengukur tiga komponen, kecerdasan matematika, bahasa, dan ilmu ukur ruang. IQ (kecerdasan otak) hanya 20% mengantarkan kesuksesan seseorang. Sisanya 80% dari kecerdasan emosional.

Bondan Prakoso & Fade 2 Black - Feels like home





Yeah. Still hot, What’s up Jakarta
Bogor represented;

Langkahku, peluhku, iringi ku gapai cinta
Jarak tertempuh, hanya kiasan nominal angka
Bogor Jakarta, Kopaja bukan masalah
Panas terik terasa ngerasa bakalan sama
Mencari arah tujuan hidup (ambisionis)
Tak gentar meski rela merangkak (ironis praktis)
Jarak terjadi halangan ku kan tetap berjuang
Warung Jambu menuju Depok tarakhir di Pondok Pinang

Hey yo, what’s up bro
Bogor-Jakarta what’s up yo
Hey yo, what’s up bro
Jakarta-Bogor what’s up yo

1 2 3 jarak dan waktu
Antara mimpi dan angan tetap berpacu
Antara cita-cita yo!, tetap melaju
Menembus angin malam menjadi saksi bisu
Ragam ide kaya visi bentuk satu tujuan
Jakarta tertantang Fade 2 Black bersama Bondan
Maju menjawab semua bentuk halangan
Funkadelic Hip Hop Ritmik, jangan kau usik

Dimana.. aku berada..
Everywhere I stand..
Feels like home..

Hey yo, what’s up bro
Bogor-Jakarta what’s up yo
Hey yo, what’s up bro
Jakarta-Bogor what’s up yo

Detak setiap nadiku memompa kreasi
Agar setiap mimpi tak terdampar dan mati
Banyak jalan menuju Jakarta itulah fakta
Bogor gak mati hempas tantangan kejar realita
3 2 1, untuk eksistensi
Pergi jauh-jauh mengejar penuh ambisi
Berjalan dengan susah yang penuh dengan distorsi
Jakarta Bogor kuterjang
Kejar reputasi

Dimana.. (1 2 3, gak berhenti)
Aku berada.. (tetap beraksi)
Everywhere I stand..
Feels like home…

Dimana.. (1 2 3, gak berhenti)
Aku berada.. (tetap beraksi)
Everywhere I stand..
Feels like home…
Dimana.. (1 2 3, gak berhenti)
Aku berada.. (tetap beraksi)
Everywhere I stand..
Feels like home… (feels like home)

Hey yo, what’s up bro
Bogor Jakarta what’s up yo
Hey yo, what’s up bro
Jakarta Bogor what’s up yo
Hey yo, what’s up bro
Fade 2 Black Bondan what’s up yo
Hey yo, what’s up bro
Bondan Fade 2 Black what’s up yo
...................................................................................................................
Ni lagu mencerminkan diri ku yg sering berpindah-pindah tempat tinggal (berpindah kota)...^^

anyway sebelum Bondan Prakoso gabung dengan Fade 2 Black, Bondan Prakoso dulu adalah bassis dari band Funky Kopral,,,and Bondan Prakoso waktu ia masih kecil, ia menjadi penyanyi anak-anak, menyanyikan lagu berjudul lumba-lumba...^^...Bondan Prakoso menyelesaikan pendidikan nya di D3 Sastra Belanda Universitas Indonesia,, dan telah menikah dengan Margareth (Margie)...^^

Bondan Prakoso memang gue bangetz...he he

Kamis, 10 Maret 2011

Rahasia Kaya Raya dari Orang yang sukses..


RAHASIA PERTAMA

“Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.

Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu… baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah.” Beliau mengambil napas sejenak.

RAHASIA KEDUA

“Kemudian yang kedua,” beliau melanjutkan. “Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

RAHASIA KETIGA

“Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, ” begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. “Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya.”

“Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga” , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

“Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? ,” tanya beliau.

“Ya, bagaimana caranya?” jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.

“Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!” jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. “Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula.”

“Walau pun itu orang kaya?” tanya saya.

“Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah.”

“Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri,” saya bertanya lagi.

“Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu,” jawab beliau. “Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda.”

RAHASIA KEEMPAT

Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.

“Yang keempat nih, Mas,” beliau memulai. “Jangan mempermainkan wanita”.

Hm… ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.

“Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil.”

“Lalu?” saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.

“Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. “

Oh… pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.

“Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Merasa “keadilan” yang dikatakan Al Qur’an hanya berupa keadilan material. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya,” beliau melanjutkan.

Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
........................................................................................................................
Ini tulisan copy paste loh, bukan pengalaman dari aQ..
Sumber :
http://fuadmuftie.wordpress.com/2009/10/15/rahasia-kaya-raya-dari-orang-yang-sukses/

Steven and The Coconut Treez - Bebas Merdeka


Banyak yang bertanya
aku ini mau jadi apa?
nggak kuliah juga nggak kerja
tapi kujawab inilah aku apa adanya

tapi jangan kira
aku gak berbuat apa-apa
aku berkarya dengan yang ku bisa
dan yang penting aku bahagia

yang penting aku gak nipu
gak bikin susah kalian
yang penting gak terlibat
3, 7, 8 ....

(*)
kujalani apa adanya
aku bahagia
bebas lepas tanpa beban
aku merdeka

huoo.. yo.. yo.. yo..
na..na..na..na...

yang penting aku gak nipu
gak bikin susah kalian
yang penting gak terlibat
3, 7, 8 ....

back to (*)

yooo ... bebas merdeka..
..........................................................................................................................
Lagu nya para seniman-seniman...^^

Rabu, 09 Maret 2011

8 Jenis Kecerdasan menurut Howard Gardner..


1. Kecerdasan Linguistik / Word Smart
Kecerdasan Linguistik adalah kemampuan
menggunakan kata-kata secara efektif, baik untuk
mempengaruhi maupun memanipulasi. Dalam
kehidupan sehari-hari kecerdasan linguistik
bermanfaat untuk: berbicara, mendengarkan,
membaca, dan menulis.
Pekerjaan yang mengutamakan kecerdasan ini
antara lain: guru, orator, bintang film, presenter TV,
pengacara, penulis, dsb.

2. Kecerdasan Logis -Matematis: Number Smart
Kecerdasan Logis-Matematis melibatkan ketrampilan
mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan
logika atau akal sehat.
Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan ini
bermanfaat untuk: menganalisa laporan keuangan,
memahami perhitungan utang nasional, atau
mencerna laporan sebuah penelitian.
Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini antara
lain: akuntan pajak, programmer, ahli matematika,
ilmuwan, dsb.

3. Kecerdasan Spasial: Picture Smart
Kecerdasan Spasial melibatkan kemampuan
seseorang untuk memvisualisasikan gambar di
dalam kepala (dibayangkan) atau menciptakannya
dalam bentuk dua atau tiga dimensi. .
Kita membutuhkan kecerdasan ini dalam hidup
sehari-hari juga, misalnya: saat menghias rumah
atau merancang taman, menggambar atau melukis,
menikmati karya seni, dsb.
Pekerjaan yang mengutamakan kecerdasan spasial
antara lain: arsitek, pematung / pemahat, penemu,
designer, dsb.

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani: Body Smart
Kecerdasan Kinestetik-Jasmani adalah kecerdasan
seluruh tubuh dan juga kecerdasan tangan.
Dalam dunia sehari-hari kita sangat memerlukan
kecerdasan yang satu ini, misalnya: membuka tutup
botol, memasang lampu di rumah, memperbaiki
mobil, olah raga, dansa, dsb.
Jenis pekerjaan yang menuntut kecerdasan ini
antara lain: atlet, penari, pemain pantomim, aktor,
penjahit, ahli bedah, dsb.

5. Kecerdasan Musikal: Music Smart
Kecerdasan Musikal melibatkan kemampuan
menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, mempunyai
kepekaan akan irama, atau sekedar menikmati musik.
Dalam keseharian, kita mendapat manfaat dari
kecerdasan ini dalam banyak hal, misalnya: saat kita
menyanyi, memainkan alat musik, menikmati musik di
TV / radio, dsb.
Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini antara
lain: penyanyi, pianis / organis, disc jokey (DJ), teknisi
suara, tukang stem piano, dll

6. Kecerdasan Antarpribadi: People Smart
Kecerdasan Antarpribadi melibatkan kemampuan untuk
memahami dan bekerja dengan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk pribadi,
keluarga, dan pekerjaan, kecerdasan ini dinilai mutlak
diperlukan - dan seringkali disebut sebagai "yang lebih
penting" dari kecerdasan lainnya untuk dapat sukses
dalam hidup. Kecerdasan antarpribadi ini melibatkan
banyak hal, misalnya: kemampuan berempati,
kemampuan memanipulasi, kemampuan "membaca
orang", kemampuan berteman, dsb.
Segala jenis pekerjaan yang berhubungan dengan orang
lain pastilah membutuhkan kecerdasan ini, terutama:
public figure, pemimpin, guru, konselor, dll.

7. Kecerdasan Intrapribadi: Self Smart
Kecerdasan Intrapribadi adalah kecerdasan memahami
diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui “siapa diri
saya sebenarnya” - untuk mengetahui “apa kekuatan
dan kelemahan saya”. Ini juga merupakan kecerdasan
untuk bisa merenungkan tujuan hidup sendiri dan untuk
mempercayai diri sendiri.
Pekerjaan yang menuntut kecerdasan Intrapribadi
antara lain: wirausaha, konselor, terapis, dll.

8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart
Kecerdasan Naturalis melibatkan kemampuan
mengenali bentuk-bentuk alam di sekitar kita.
Dalam hidup sehari-hari kita membutuhkan kecerdasan
ini untuk: berkebun, berkemah, atau melakukan proyek
ekologi.
Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan Naturalis
antara lain: ahli biologi, dokter hewan, dll.
..........................................................................................................................
Sumber :
http://indonesia-educenter.net/doc/mi/mimateri2.pdf

Senin, 07 Maret 2011

Hard Skill Versus Soft Skill


Mengapa ?

Dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Dunia pendidikanpun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.

Adalah suatu realita bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja. Lalu seberapa besar semestinya muatan soft skill dalam kurikulum pendidikan?, kalau mengingat bahwa sebenarnya penentu kesuksesan seseorang itu lebih disebabkan oleh unsur soft skillnya.

Jika berkaca pada realita di atas, pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan. Namun untuk mengubah kurikulum juga bukan hal yang mudah. Pendidik seharusnya memberikan muatan-muatan pendidikan soft skill pada proses pembelajarannya. Sayangnya, tidak semua pendidik mampu memahami dan menerapkannya. Lalu siapa yang harus melakukannya? Pentingnya penerapan pendidikan soft skill idealnya bukan saja hanya untuk anak didik saja, tetapi juga bagi pendidik.

Apa ?

Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)

Pada proses rekrutasi karyawan, kompetensi teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi. Kompetensi ini dapat langsung dilihat pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’.

Hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill oke, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana : memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi „ Recruit for Attitude, Train for Skill“.

Hal tersebut menunjukkan bahwa : hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik.
Psikolog kawakan, David McClelland bahkan berani berkata bahwa faktor utama keberhasilan para eksekutif muda dunia adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan dan kemampuan mempengaruhi orang lain. Yang tak lain dan tak bukan merupakan soft skill.

Bagaimana ?

Para ahli manajemen percaya bahwa bila ada dua orang dengan bekal hard skill yang sama, maka yang akan menang dan sukses di masa depan adalah dia yang memiliki soft skill lebih baik. Mereka adalah benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh.

Pada posisi bawah, seorang karyawan tidak banyak menghadapai masalah yang berkaitan dengan soft skill. Masalah soft skill biasanya menjadi lebih kompleks ketika seseorang berada di posisi manajerial atau ketika dia harus berinteraksi dengan banyak orang. Semakin tinggi posisi manajerial seseorang di dalam piramida organisasi, maka soft skill menjadi semakin penting baginya. Pada posisi ini dia akan dituntut untuk berinteraksi dan mengelola berbagai orang dengan berbagai karakter kepribadian. Saat itulah kecerdasan emosionalnya diuji.

Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain atau berorganisasi di kampus.
.........................................................................................................................
Sumber :
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Antara%20Hard%20Skill%20dan%20Soft%20Skill&&nomorurut_artikel=212