Kamis, 30 Juni 2011

Bill Gates..


Bill Gates, Manusia Terkaya di Dunia

“Saya akan jadi jutawan di umur 25 tahun.”
Bill Gates waktu masih sekolah di Lakeside

Bagaimana caranya menciptakan miliarder—bukan jutawan, da­lam usia 30 tahun?

Pertama, sejak kecil, coba sering lihat benda-benda baru yang aneh dan ajaib dan main-mainkan sepuasnya. Jangan dipelajari, main-mainkan saja. Makin sering Anda mainkan benda-benda itu, bongkar, pasang, otak-atik, makin hebat pengetahuan Anda. Lalu, tambah pengetahuan Anda dengan macam-macam buku dan majalah, mulai dari yang ringan-ringan. Jika dilakukan sejak kecil dan intens, kemampuan teknis Anda bisa lebih hebat daripada orang dewasa!

Kedua, belajar bagaimana enaknya mendapatkan uang sejak kecil. Tidak perlu banyak-banyak, asal cukup buat beli burger atau piza saja. Tumbuhkan jiwa usaha dan bersaing sejak dini.

Bill Gates, orang terkaya nomor satu di dunia, saat ini kekayaannya telah mencapai 60 miliar dolar. Itu pun sekarang sudah banyak berkurang karena ia senang memban­tu banyak, sangat banyak, kegiatan sosial.

***

William Henry Gates,
lahir pada 28 Oktober 1955 di Seattle. Ayahnya adalah seorang pengacara terkenal. Ibunya seorang guru yang aktif di banyak kegiatan amal, di antaranya United Way, badan kerja sama antar-organisasi sosial Amerika. Sejak kecil ia mendapat pendidikan yang baik. Orangtuanya membelikan macam-macam bacaan ringan, seperti ensiklopedia pengetahuan, yang habis ia baca dalam waktu singkat. Ia belajar di salah satu sekolah paling bergengsi, Lakeside School. Pada 1967, sekolah itu membeli sebuah mesin canggih. Dengan bantuan mesin tik, mesin ajaib itu bisa diprogram untuk menjawab perintah tertentu. Ini adalah saat yang bersejarah. Bill berkenalan dengan komputer, untuk pertama kalinya.

Bill yang baru 13 tahun, dan teman-temannya, termasuk Paul Allen, langsung tertarik. Benda apa itu? Mesin itu mereka otak-atik dan malah dibuat mainan. Sering kali mereka berebut. Makin lama pengetahuan mereka tentang komputer makin bertambah. Bill malah bisa membuat permainan monopoli dengan mesin itu. Sering juga ia berusaha membobol komputer itu untuk mengetes kestabilannya. Seharian, siang dan malam, yang dipikir anak itu cuma komputer. Jika tidak main komputer, ia baca buku dan majalah komputer. Ia akhirnya jadi hebat hanya karena satu hal, yakni komputer itu menyenangkan baginya.

Saking hebatnya, kecil-kecil ia sudah diminta mem­bantu perusahan-perusahaan besar. Computer Center Corporation meminta Bill dan teman-temannya untuk membuat kom­pu­ternya lebih stabil dan aman. Pada 1971, Infor­mation Service Inc. me­minta bantuannya untuk merancang sistem penggajian perusahaan. Bill baru 16 tahun. Saat itu, ia sudah punya banyak uang yang ia habiskan untuk nonton, makan burger, main pinball, dan membeli sebuah mobil Mustang merah baru.

“In this business, by the time you realize you’re in trouble, it’s too late to save yourself. Unless you’re running scared all the time, you’re gone”

Saat SMA, Bill dan Paul Allen mendirikan Traf-O-Data yang sempat dapat order pemerintah untuk merancang program yang dapat memperkirakan kepadatan lalu lintas. Tapi perusahaan ini tidak bertahan lama.

Kemudian, salah satu peristiwa penting terjadi dalam hidup mereka. Awal 1975, Paul Allen membaca majalah Popular Electronics dan melihat sebuah prototipe komputer pribadi Altair 8800. Sebelumnya, belum ada komputer pribadi, yang ada baru komputer mainframe besar untuk perusahaan dan badan pemerintah. Bill dan Allen yakin ini adalah benda masa depan. Dan, komputer ini belum ada bahasa programnya. Ini adalah kesempatan mereka. Akhir­nya, bahasa program BASIC diciptakan.

Pertengahan 1975, Microsoft berdiri. Bill mulai mempekerjakan pegawai-pegawai baru, terdiri dari anak-anak muda yang genius, ambisius, kreatif, dan sering kali nyentrik. Kantor Microsoft dipenuhi anak-anak muda bersepatu kets, baju acak-acakan, dan tidak ada yang pakai dasi. Akan tetapi, mereka semua adalah orang-orang yang sangat cerdas dan kreatif. Pada 1977, Bill Gates memutuskan drop out dari salah satu institusi pendidikan terbesar Amerika, Universitas Harvard. Ia ingin fokus pada bisnisnya.

Namun, Bill terus belajar. Sementara remaja seusianya lebih suka pacaran, Bill melahap habis semua buku serta majalah tentang komputer, juga bisnis, dan hukum korporasi. Saat Bill berumur 24 tahun, Microsoft sudah punya penghasilan per tahun 7 juta dolar. Lalu datang sebuah tawaran besar. Sebuah perusahaan ternama sedang mencari partner untuk merancang sistem operasi untuk komputer barunya. Perusahaan itu adalah salah satu perusahaan terbesar Amerika, raksasa bernilai US$ 30 Miliar, IBM.

Tahun 1980, Bill Gates, anak muda yang umurnya baru 25 tahun, dengan santainya berunding dengan para pemimpin salah satu korporasi terbesar Amerika, orang–orang tua konservatif dengan jas hitam dan dasi sutra yang mahal. IBM adalah raksasa bernilai puluhan miliaran dollar, Microsoft masih perusahaan pemula. Dan Bill dengan penuh percaya diri menawarkan sebuah sistem operasi yang katanya pasti akan sangat bernilai bagi komputer baru IBM. Sebuah sistem bernama DOS.

Tapi ada satu masalah “kecil”. Microsoft tidak punya apapun. Jangankan sebuah produk jadi, dikembangkan saja belum. Dan pengembangan bisa butuh bulanan, bahkan tahunan. Tapi Bill mengatakan pada IBM bahwa mereka sudah memilikinya. Bill nekat maju terus karena tidak mau kesempatan besar ini lewat begitu saja. Kalau IBM sampai mengetahuinya, nama mereka bisa rusak kemana–mana. Tapi Bill, dia maju terus..

***

Tidak itu saja. Bill bahkan meminta syarat–syarat lain seperti kepemilikan tetap di tangan Microsoft menggunakan sistem lisensi dan Microsoft boleh menjualnya pada produsen komputer lainnya. IBM dengan entengnya menerima syarat itu. Mereka yakin betul kalau keuntungan besarnya ada di komputernya, bukan di sistem operasinya. Mereka salah besar, dan Bill yang baru berumur 25 tahun terbukti memiliki visi yang lebih tajam dari IBM. (Merek-merek komputer baru pesaing IBM bermunculan dengan cepat, dan Microsoft memonopoli programnya). Tapi tetap saja masih ada masalah yang satu itu.

Microsoft benar–benar beruntung. Dengan informasi yang cukup luas (mungkin lihat dari majalah), mereka menemukan apa yang mereka butuhkan. Ada sebuah perusahaan kecil, Seattle Computer yang ternyata sudah mengembangkan program bernama Q-DOS. Paul kemudian berhasil membelinya dengan cuma US$ 50.000 saja yang diterima dengan senang hati oleh pemiliknya. Dia tidak tahu bahwa ciptaannya akan dijual lagi dengan nilai yang jauh lebih besar pada perusahaan komputer terbesar Amerika. (Masalah ini nantinya diselesaikan dengan tambahan kompensasi US$ 1 Juta). Oleh Microsoft program itu diganti namanya menjadi MS-DOS. Bill Gates akan segera jadi orang terkaya di dunia.

Lalu, sebuah perusahaan komputer bernama Apple muncul dengan program baru yang menghebohkan. Dulu program komputer tampilan mukanya sangat kuno dan sederhana. Di layar hanya ada tampilan hitam dengan cursor berkedip-kedip menunggu perintah yang harus diketik. Program tampilan baru Apple muncul dengan gambar-gambar kecil icon, dengan warna yang menarik, dan menggunakan teknologi baru bernama "Mouse".

Perintah tidak perlu ditik, cukup diklik gambar ikonnya. Awalnya, program ini dikembangkan di laboratorium perusahaan Xerox, tetapi kemudian berhasil ditiru Apple. Microsoft kemudian menirunya dari Apple dan memperbaiki­nya. Pada 1985, muncullah Windows. Tidak perlu mencipta, tiru saja yang terbaik lalu kerahkan tim dan tingkatkan habis-habisan. Itu sepertinya menjadi salah satu strategi besar Microsoft. Sekarang, bagi banyak orang, Bill Gates sudah dianggap dewa. Pada 1987, Bill Gates yang berumur 31 sudah menjadi miliuner, bukan jutawan lagi.

Pada 1995, Bill mengeluarkan produknya yang terheboh, “Windows 95”. Peluncurannya dilakukan dengan promosi besar-besaran termasuk mengundang band legendaris dunia, Rolling Stones, dan pelawak nomor satu Amerika, Jay Leno. Ratusan orang sudah mengantre sejak tengah malam untuk mendapatkan keluaran Windows 95 yang pertama. Bill kemudian masuk ke bisnis baru kelas berat lainnya, Internet. Internet Explorer mulai digunakan secara luas sejak tahun 1997. IE tadinya berasal dari produk milik Spyglass yang dilisensikan ke Microsoft.

Kemudian, pada awal abad ke-21 alat permainan video game menjadi bisnis raksasa. Di tiap rumah nyaris pasti ada video game. Banyak orang memperkirakan bisnis video game akan melampaui nilai industri film Hollywood. Bill tidak mau ketinggalan. Ia lalu meluncurkan video game andalan­nya, X-Box, pada November 2001. Saat ini, permainannya yang sangat digemari di seluruh dunia berjudul Halo: Combat Evolved, sejenis permainan pertempuran luar angkasa dalam lingkungan alien yang sangat realistis, detail, dan imajinatif. X-Box mempunyai tingkat penjualan yang termasuk terbesar di dunia, bersaing dengan Playstation 2 dari Sony.

Bill sekarang adalah orang terkaya di dunia dengan kekayaan 50 miliar dolar. Bisnisnya juga terus berkembang. Dalam bisnis, Bill Gates memang dikenal sebagai orang yang sangat kompetitif dan tidak kenal ampun. Namun, lain ceritanya untuk urusan sosial. Ia sangat-sangat dermawan. Seperti banyak pengusaha besar Amerika lainnya, seperti Andrew Carnegie, Rockefeller, dan Henry Ford, Bill mengeluarkan bermiliar-miliar dollar untuk banyak kegiatan sosial. Ia dan istrinya, Melinda Gates, memiliki Bill and Melinda Gates Foundation, sebuah yayasan yang memiliki dana sangat besar, yakni 28 miliar dolar. Yayasan ini bergerak dalam bidang pendidikan, seperti pemberian beasiswa dan pe­ngem­bangan komputer sekolah, juga bantuan kesehatan, misalnya untuk riset kanker, AIDS, dan vaksinasi berbagai penyakit. Total yang Bill sumbangkan per tahun mencapai sekitar 1 miliar dollar.

Tidak semua orang menyukai gaya bisnisnya, tapi Bill adalah orang sangat kaya, sukses, dan ia jelas salah satu orang paling dermawan di seluruh dunia.


..........................................................................................................................
Sumber : http://imperiumindonesia.blogspot.com/2008/02/high-def-video-testing-iron-man.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar