Rabu, 01 Juni 2011

Innovation and Entrepreneurship..


Judul : Innovation and Entrepreneurship
Oleh : Bachruddin Dr., M.Si.

Selama periode 1990 an kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan istilah yang kurang enak didengar (di Australia). Hal ini disebabkan oleh faktor perilaku orang-orang bisnis yang memanfaatkan cara-cara kewirausahaan untuk mengeruk uang bagi mereka sendiri dan merugikan bagi para pemegang saham. Banyak praktek-praktek kewirausahaan yang dilakukan secara tidak etis dan melanggar hukum. Dapat dikatakan bahwa selama abad kesembilan belas sebagian besar media masa memberitakan tentang sisi yang tidak etis dari kewirausahaan (Douglas, 2004 :188). Tetapi waktu telah berubah. Sekarang ini, sebagian besar pebisnis memahami bahwa kewirausahaan (yang etis) merupakan jantung dari manajemen yang baik. Oleh karenanya, adalah menjadi kenyataan bahwa pada program-program MBA yang terbaik kewirausahaan merupakan bidang studi utama dan dalam waktu yang singkat menjadi suatu pilihan bagi para mahasiswa yang ingin memulai bisnis mereka.

Dewasa ini, para manajer dihadapkan dengan suatu perubahan yang sangat cepat dari lingkungan bisnis. Manajemen, secara total memasuki era perubahan dibidang perencanaan, prosedur dan kebijaksanaan. Para manajer harus secara berkesinambungan melakukan perubahan bisnis agar tetap dapat hidup ditengah-tengah perubahan dunia yang cepat. Mereka harus menjadi wirausaha (entrepreneur) yang handal (Lin, 2004).

Masa depan bukan merupakan kepanjangan dari masa lalu. Oleh karenanya strategi bisnis yang diterapkan kemarin tidak bisa dipakai untuk memecahkan permasalahan hari ini dan jangan berharap untuk menjamin kehidupan bisnis hari esok. Kita membutuhkan strategi-strategi baru dan strategi-strategi baru di maksud memerlukan ide-ide baru (inovasi). Dalam lingkungan yang terus berubah, inovasi menjadi faktor kunci bagi kita agar tetap bisa bertahan, berkembang dan mencapai kemakmuran di dalam perekonomian yang baru.

Untuk memahami bagaimana mengembangkan strategi inovasi perusahaaan (corporate innovation strategy) di dalam dunia yang terkoneksi (networked world), adalah penting untuk mengenali : karakteristik abad ke dua puluh satu, bagaimana merancang strategi inovasi, dan bagaimana membentuk lingkungan yang mendukung inovasi.

Inovasi sangat berkaitan dan merupakan unsur penting dari kewirausahaan, karena empat faktor yaitu : pertumbuhan kesempatan kerja, pengembangan teknologi, pengembangan bisnis dan persaingan global (Douglas, 2004 :185).

Hubungan antara Ide, Inovasi dan Pertumbuhan Bisnis :

Organisasi yang unggul dalam bisnisnya paling tidak dalam sepuluh tahun kedepan adalah yang aktif dalam berinovasi dan menjadikannya sebagai kekuatan utama (core capability/power) (Hudson, 2004).

Ada beberapa hal mengenai pentingnya inovasi bagi suatu organisasi, karena :

1. Inovasi memacu pertumbuhan bisnis
2. Kalau tidak ada inovasi berarti kalah bersaing
3. Kalau tidak berani memunculkan gagasan (ide) berarti kehilangan kemampuan
4. Inovasi memerlukan imajinasi

Munculnya ide akan mendorong inovasi dan adanya inovasi akan memacu pertumbuhan bisnis. Contoh yang paling actual adalah perusahaan Mc.Donald’s. Gagasan yang dimunculkan adalah merubah kebiasaan sarapan pagi bagi banyak orang dengan menjual/menyediakan produk yang praktis untuk sarapan pagi yang spesifik. Model bisnis Mc.Donald’s adalah fokus pada efisiensi pengerjaan produk. Pada akhirnya hampir semua orang yang mengenal bisnis Mc.Donald’s yang dapat berkembang pesat. Pasarnya meluas ke seluruh dunia dan bisnisnya menguntungkan melalui system waralaba. Apa yang dicapai oleh perusahaan ini adalah berkat adanya gagasan (ide) yang merupakan awal dari inovasi yang pada gilirannya dapat membawa kemajuan pada bisnisnya. (Bennis, 1997).

Contoh lainnya yang mudah dikenali adalah pada bisnis transportasi udara (penerbangan). Dalam era global seperti sekarang ini, apabila suatu perusahaan tidak mampu melakukan inovasi, maka akan kalah dalam persaingan. Lalu lintas udara yang ada di suatu negara akan mudah dimasuki oleh maskapai-maskapai penerbangan yang inovatif dari luar negara tersebut. Para konsumen (penumpang) pesawat terbang adalah mereka yang mampu membayar, sehingga akan memilih maskapai penerbangan yang memberikan pelayanan yang baik. Dalam kaitan ini misalnya dapat kita contohkan dengan maskapai penerbangan Qantas dari Australia yang dikenal dengan ide-ide besarnya yang inovatif, sehingga di kenal sebagai maskapai penerbangan yang banyak diminati. (Hamel, 2000).

Dibidang bisnis kuliner bertarap international kita dengan mudah dapat menyebut misalnya Kentucky Fried Chiken (KFC), Coca Cola dan Pizza Hut sebagai perusahaan-perusahaan yang unggul dalam mengembangkan bisnisnya. Kekuatan utama dari mereka adalah pada ide-ide brilian yang dimiliki yang diwujudkan dalam inovasi-inovasi tentang bagaimana menyediakan makanan/minuman yang cepat saji, praktis, dan dapat diperoleh di mana-mana dan kapan saja.

Perencanaan Inovasi yang Strategis :

Terdapat tujuh tahap dalam proses perencanaan inovasi yang strategis yaitu :

1. Investigasi skenario (Investigate Scenario)
2. Perumusan visi strategis (Define Strategic Vision)
3. Pemilihan alternative (Selecting the Options)
4. Penyusunan strategi (Developing Strategy)
5. Penyusunan rencana operasional (Developing Operational Plan)
6. Revaluasi secara kontinu (Continually Revaluation)
7. Peninjauan dan pemikiran ulang (Review and Rethink)

Ketujuh tahap dalam proses perencanaan inovasi yang strategis tersebut diatas di awali dengan mempelajari scenario yaitu trend dan arah masa depan di bidang-bidang seperti demograpi, ekonomi, lingkungan, pemerintahan, masyarakat dan teknologi. Melalui penelitian tentang aspek-aspek masa depan di maksud akan diperoleh skenario masa depan yang akan di hadapi. Berdasarkan scenario tersebut maka dapat dirumuskan visi strategis dari organisasi. Selanjutnya dapat dipilih suatu strategi terbaik dari beberapa alternative strategi yang di ajukan. Tahap berikutnya adalah merumuskan rencana operasional agar suatu inovasi dapat diimplementasikan. Sebagai tahap akhir adalah melakukan peninjauan kembali dan penyempurnaan-penyempurnaan. (Lin, 2004:19).

Kemampuan dan Sikap Wirausaha :

Terdapat unsur kemampuan (skill) dan sikap (watak) dari seorang wirausaha, yang akan berpengaruh terhadap produktivitas dan kinerja dalam pengelolaan suatu bisnis.

Kemampuan berwirausaha meliputi aspek-aspek skill yang menyangkut : kreativitas, pandangan ke depan, kemampuan dalam melahirkan ide (gagasan), pengenalan peluang usaha, pemilihan alternative dan pemecahan masalah.

Manajer yang memiliki kemampuan berwirausaha juga perlu skill yang kuat dalam bidang perencanaan bisnis, strategi pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia dan kepemimpinan. Melalui penerapan dari bidang-bidang ini maka suatu perusahaan akan mampu dalam meraih pelanggan, mengurangi biaya operasi, membuat produk yang unggul kualitasnya yang pada gilirannya akan dapat memenangkan persaingan di pasar. Sebagai contoh, perusahaan yang menerapkan model bisnis yang baru adalah Pizza Hut. Dengan membuka restoran dan kesediaan untuk mengantarkan produk ke rumah-rumah maka dapat menjangkau para pelanggan lebih luas, karena bagi pembeli yang tidak dapat mendatangi restoran dapat juga dilayani kebutuhannya. Perusahaan lain yang menerapkan strategi bisnis baru yaitu Dell-Computer yang mampu unggul dalam persaingan bisnis computer. Karakteristik strategi bisnisnya adalah menyediakan personal-computer dengan konfigurasi yang spesifik dalam memory kapasitas hard-disc dan kecepatan chipnya. (Ajzen, 1991:179).

Pentingnya Inovasi di Masa Kini :

Inovasi merupakan unsur penting dari kewirausahaan dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dengan inovasi maka kegiatan usaha dapat dikembangkan agar dapat memenangkan persaingan. Sementara itu inovasi dapat muncul kalau didahului dengan imajinasi yang pada gilirannya menciptakan suatu gagasan (ide).

Dewasa ini kita berada dalam abad baru yaitu Abad Maya (Cyber Age) dalam suatu dunia yang terkoneksi (Networked – World) yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang cepat dan tantangan baru. Oleh karenanya diperlukan suatu inovasi yang berkesinambungan (Continuous Corporate Inovation) agar suatu usaha dapat tetap bertahan dan mampu berkembang.

Kewirausahaan menyangkut watak, perilaku dan kemampuan (skill) dari seseorang yang meliputi kreativitas, pandangan ke depan, pengenalan peluang, pemilihan alternative untuk memecahkan masalah. Seorang wirausaha bukan karena dilahirkan tetapi karena di bentuk dalam suatu budaya organisasi yang mendukung. Watak utama seorang wirausaha adalah mengutamakan kebebasan dan bersedia untuk mengambil risiko.

Dalam upaya untuk meraih keuntungan yang baik maka diperlukan kiat-kiat dalam berwirausaha yang meliputi : menempati posisi monopoli, efisiensi biaya, diferensiasi produk, inovasi dan sebagai pendahulu dalam pasar (pioneer).
..........................................................................................................................
Tulisan ini akan dimasukan ke Majalah Ekonomika, FE UII, penulis nya adalah dosen ku sendiri, yaitu Pak Bachruddin...Terima kasih pak, atas kerjasama nya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar