
Dua resep kesuksesan yang saling bertolak belakang. Apakah itu ? Passion dan Compassion. Untuk menggapai sukses, seorang individu hendaklah menyandang dua bekal yang saling bertolak belakang. Apa itu ? Passion dan compassion. Sekali lagi, passion dan compassion.
Passion, yang saya simbolkan sebagai api, berkaitan dengan tingginya cita-cita, bulatnya tekad, nomor-satunya ikhtiar, dan militannya aktivitas (identik dengan Adversity Quotient). Sebaliknya,
Compassion, yang saya lambangkan sebagai air, erat hubungannya dengan kerendahan hati, keikhlasan untuk berbagi, keengganan untuk menyakiti, dan kerelaan untuk mengalah (identik dengan Spiritual Quotient).
Sesungguhnya, itu tidak jauh berbeda dengan tipikal pemimpin yang dianjurkan dalam buku fenomenal Good to Great, yakni pemimpin yang paradoks. F. Scott Fitzgerald juga menulis, “Ukuran paling tepat untuk menguji kecerdasan tingkat tinggi adalah kemampuan untuk menyimpan dua gagasan berlawanan sekaligus dalam pikiran, namun kedua-duanya berfungsi.”
Jadi, nothing’s wrong with contradiction ! Tidak ada yang salah dengan passion dan compassion. Sungguh, kita meniscayakan kedua-duanya. Namun ironisnya, hanya 10 persen figur yang dilengkapi dengan passion dan compassion sekaligus, semisal Konosuke Matsushita (pendiri Panasonic), Sudhamek (CEO Garuda Food), dan Bung Hatta (proklamator republik ini).
Begitu pula dengan Umar bin Khatab. Pada zamannya, ia dikenal sebagai petarung dan panglima yang tangguh, nyaris tak terkalahkan. Kemudian Umar diangkat sebagai pemimpin untuk negerinya dan negeri-negeri di sekitarnya. Tidak cukup sampai di situ, dengan keyakinannya, ia berhasil pula mengubah sebagian wajah dunia. Jelaslah sudah, ia memendam passion.
Namun demikian, toh dalam sebuah peperangan ia rela dikomando oleh seorang yang lebih muda. Pernah pula ia menangis sewaktu menyaksikan salah seorang rakyatnya yang kelaparan. Selain itu, hatinya senantiasa bergetar ketika melafalkan nama Tuhan. Tak diragukan lagi –selain passion terhadap diri sendiri- ternyata ia juga menyimpan compassion terhadap sesama. Memang, ia punya cita, tetapi ia juga punya cinta.
Sumber : 10 Jurus Terlarang – Ippho Santosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar