
(Pengalaman dari : Tung Desem Waringin)
Pada tahun 1954 Yale Univesity melakukan penelitian terhadap semua lulusan di tahun tersebut, siapa yang sudah mempunyai goal tertulis. Ternyata hanya 3% yang mempunyai goal tertulis. Dua puluh tahun kemudian, yaitu tahun 1974, dilakukan penelitian ulang terhadap semua lulusan tahun 1954. Hasilnya menarik sekali : ketika dibandingkan, total kekayaan yang dipunyai oleh lulusan yang mempunyai goal tertulis jauh lebih besar dari pada jumlah total kekayaan dari lulusan yang tidak mempunyai goal tertulis.
Ketika menulis goal tanpa sadar kita sudah menuangkan impian yang kabur menjadi kenyataan. Kita mengaktifkan RAS (Reticular Active System) dalam otak kita. RAS ini adalah alat rudal yang berfungsi untuk mengejar target dan mengoreksi langkah bila salah arah sampai akhirnya rudal tersebut mengenai target.
Sudahkah anda menuliskan goal anda ?
Mengingat bahwa uang adalah bukan tujuan akhir melainkan sarana untuk mencapai tujuan lainnya yang bisa kita capai dengan uang, kita juga harus jelas untuk apa uang tersebut.
Contoh mengenai apa yang bisa dicapai apabila kita mempunyai uang :
-Keleluasan untuk mempunyai hal-hal yang kita inginkan, baik konsumtif (menghabiskan uang) seperti rumah, mobil, televisi, furniture, jam tangan, handphone, dan lain-lain, maupun produktif (menghasilkan uang) seperti rumah yang disewakan, kos-kosan, mobil yang disewakan, rumah walet, usaha yang menghasilkan, reksadana, saham, obligasi yang menghasilkan dan lain-lain.
-Keleluasaan untuk melakukan hal seperti : pergi ketempat favorit, bebas mau menentukan mau tidur di mana, mau olahraga apa, mau belajar apa, mau mengajak siapa, mau membahagiakan siapa, beribadah ke mana, piknik ke mana, sosial ke mana, seberapa besar, seberapa lama, dan lain-lain.
Menyangkut segi keuangan, misalnya anda bisa menentukan tujuan yang mantap dengan :
1. Menentukan dengan jelas tujuan apa yang ingin anda miliki dan apa ingin anda lakukan dengan uang anda.
2. Menetapkan berapa uang yang anda perlukan dan kapan akan anda miliki. Yang lebih tepat lagi berapa passive income yang anda perlukan dan kapan akan anda miliki.
3. Memilih jenis usaha yang memungkinkan anda mempunyai passive income atau memilih jenis usaha yang awalnya menghasilkan active massive income (penghasilan aktif yang luar biasa besar) yang bisa anda investasikan sedemikian sehingga menghasilkan passive income. Kebanyakan dari kita mengerjakan hal-hal yang tidak kita sukai dan tidak mungkin menghasilkan apa yang kita inginkan. Prinsip dalam memilih usaha adalah memilih yang kita sukai dan bisa menghasilkan hal-hal yang kita inginkan.
Sumber : Tung Desem Waringin
Bondan Prakoso & Fade 2 Black - Xpresikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar