Ketika harta tidak diproteksi :
(Oleh : Ippho Santosa)
Zakat. Ternyata ini jauh lebih penting daripada sedekah. Maksud kami, zakat harta bukan sekadar zakat fitrah. Dan beginilah pesan Nabi, “Bila engkau mempunyai 200 dirham dan sudah mencapai waktu setahun, maka zakatnya adalah 5 dirham,” Dengan kata lain, 1/40 atau 2,5 persen. (Di kitab suci, kadang kata ‘zakat’ ditulis dengan ‘sedekah’. Untuk membedakan, silakan lihat tafsir dan tanya pengelola zakat terdekat.)
-Ingatlah, sedekah itu sunnah, sedangkan zakat itu wajib, bahkan salah satu Rukun Islam.
-Ingatlah, sholat tidak akan diterima, selagi zakat belum dikeluarkan. Begitu pula sebaliknya. Ini merujuk pada perintah serangkai antara mendirikan sholat dan membayar zakat.
-Ingatlah, walaupun anda telah bersedekah 10 persen, namun itu tidak dapat menggantikan zakat yang 2,5 persen. Persis seperti sholat tahajjud 12 rakaat, yang tidak menggantikan sholat subuh yang 2 rakaat. Tambahan lagi, anda tidak dapat mengubah niat untuk amalan yang telah berlalu.
-Banyak yang merasa telah membayar zakat, padahal baru zakat fitrah, belum zakat harta.
-Banyak yang merasa tidak harus membayar zakat, karena menganggap dirinya bukan orang kaya, padahal tidak begitu.
-Yang jelas, zakat itu semacam proteksi dan sedekah itu semacam investasi.
-Yang jelas juga, zakat itu tertentu jumlahnya, tertentu waktunya, tertentu pemberinya, dan tertentu penerimanya. Beda dengan sedekah. Terkait ini, silakan tanya pengelola zakat terdekat. Terlalu panjang untuk diulas dan dikupas di sini.
Di Indonesia, konon di antara sekian juta orang wajib zakat, ternyata baru 24 persen yang berzakat. Hati-hati, apabila sudah cukup setahun, ternyata harta tidak juga kita zakatkan, yah lihat saja, seringkali harta kita itu tetap musnah. Betul sekali, musnah!
-Mungkin barang kita hilang.
-Mungkin keluarga kita kena musibah.
-Mungkin anak kita jatuh sakit.
-Mungkin bisnis kita rugi.
-Mungkin karier kita mentok.
-Mungkin keluarga kita resah ketika menikmati harta tersebut.
-Dan ‘mungkin-mungkin’ lainnya.
-Coba bayangkan. Tanpa zakat, harta tetap musnah, dosa didapat, dan pahala tidak didapat. Jadi, tekor tiga kali!
-Coba juga bayangkan. Dengan zakat, harta terpelihara, dosa terhindari, dan pahala tercapai. Jadi, untung tiga kali! Hm, pilih mana?
Yap, sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang diamalkan. Sebaik-baik harta adalah harta yang disedekahkan. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat.
Sumber : Percepatan Rezeki – Ippho Santosa, Halaman 92.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar